Senin, 11 Oktober 2021

Kebutuhan Printer Barcode di Zaman Modern

Barcode adalah representasi informasi yang dapat dibaca mesin dalam format visual di permukaan. Barcode banyak digunakan untuk mengimplementasikan sistem Auto ID Data Capture (AIDC) yang meningkatkan kecepatan dan akurasi entri data komputer. kunjungi juga ditumbas.com yang membahas berbagai informasi terupdate seputar teknologi,gadget dan berita lainnya.

Printer barcode adalah perangkat komputer untuk mencetak label atau tag barcode yang dapat dilampirkan ke objek fisik. Printer barcode biasanya digunakan untuk memberi label pada karton sebelum pengiriman, atau untuk melabeli barang eceran dengan Kode Produk Universal.

Printer barcode desktop telah menjadi alat umum untuk memasukkan informasi produk di rantai ritel dan kompleks perbelanjaan. Printer barcode industri digunakan di fasilitas manufaktur dan gudang besar yang membantu dalam manajemen inventaris dan otomatisasi proses penjualan.

Standar barcode yang paling umum adalah UPC dan EAN.

Kode Batang Kode Produk Universal - Kode batang standar yang dicetak pada barang eceran. Ini berisi nomor identifikasi vendor dan nomor produk yang dibaca dengan melewati kode batang di atas pemindai.

Nomor Artikel Eropa adalah standar Eropa untuk barcode. Ada dua versi berbeda dari kode batang EAN, EAN-13 dan EAN-8, yang masing-masing mengkodekan angka 13 dan 8 angka. Kode batang EAN-13 khusus dengan kode tambahan 5-digit digunakan pada buku untuk menyandikan Nomor Buku Standar Internasional (ISBN) dan harganya. Kode batang ini disebut "Bookland".

Kode batang satu dimensi tradisional menggunakan lebar batang untuk menyandikan produk atau nomor akun. Kode batang dua dimensi, seperti PDF417, MaxiCode dan DataMatrix, dipindai secara horizontal dan vertikal dan menyimpan lebih banyak data. PDF417 banyak digunakan untuk keperluan umum. MaxiCode digunakan untuk penyortiran berkecepatan tinggi, dan DataMatrix digunakan untuk menandai bagian-bagian kecil.

Printer Barcode menggunakan dua metode pencetakan utama - Direct Thermal (DT) dan Thermal Transfer (TT).

Printer thermal langsung menggunakan print head untuk menghasilkan panas yang menyebabkan reaksi kimia pada kertas yang dirancang khusus yang mengubah kertas menjadi hitam. Printer thermal langsung umumnya lebih murah, tetapi mereka menghasilkan label yang bisa menjadi tidak terbaca jika terkena panas, sinar matahari langsung, atau uap kimia. Printer barcode membutuhkan pembersihan pita dan print head secara teratur. Bintik-bintik debu dapat menyebabkan distorsi kode batang. Output dari printer-printer ini menggunakan perangkat lunak ANSI perlu terus menerus diperiksa untuk memeriksa kerusakan sistem.

Thermal transfer printer juga menggunakan panas, tetapi alih-alih bekerja langsung di atas kertas, panas melelehkan zat lilin atau resin pada pita yang menutupi label atau bahan label. Panas memindahkan tinta dari pita ke kertas. Thermal Transfer memerlukan penggunaan pita yang dipanaskan untuk menghasilkan gambar data yang tahan lama ke label dan / atau tag, sedangkan proses Thermal Thermal mencetak gambar langsung pada label / tag.

Printer barcode thermal dan thermal transfer langsung dapat mencetak label kode batang pada berbagai media. Kisaran printer kode batang bervariasi dari printer tugas ringan hingga printer industri yang tangguh dan berkecepatan tinggi untuk memenuhi beragam persyaratan. Dalam printer industri, kisaran bervariasi dari tugas menengah hingga berat untuk printer tugas berat ekstra. Printer ini dapat diintegrasikan ke aplikasi / ERP yang ada untuk pencetakan label / tag sesuai permintaan.

Printer barcode industri digunakan di gudang besar dan fasilitas manufaktur. Mereka memiliki kapasitas kertas yang besar, beroperasi lebih cepat dan memiliki masa pakai lebih lama. Untuk lingkungan ritel dan kantor, printer barcode desktop adalah yang paling umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar